Jumat, 26 September 2014

Kereta Api - Kereta Api di Indonesia


1. Kereta Api Eksekutif
Kereta api eksekutif adalah kereta penumpang yang dilengkapi dengan AC (Air Conditioner). Kereta api eksekutif juga menyediakan sarana hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video (Show On Rail). Selain sarana hiburan, penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi (kereta makan) yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke.
Kelas Argo
Sejarah
Kelas argo merupakan kelas eksekutif unggulan dari PT KAI. Kelas argo mulai ada sejak era KA Argo Bromo dan KA Argo Gede, juga munculnya Argo Lawu pada tahun 1995. Kemudian KA Argo-Argo baru mulai diluncurkan. KA Argo Bromo diganti dengan KA Argo Bromo Anggrek dan KA Argo Muria lahir pada 1997, lalu muncullah Argo Dwipangga dan Argo Wilis pada 1998. Kemudian KA Argo Muria 1 menjadi Argo Sindoro, dan lahir juga KA Argo Jati pada 2007.
Kereta dan Fasilitas
KA Argo menggunakan KA terbaik dari INKA, yang dibuat antara tahun 1995, 1996, 1997, 1998, 2002, dan 2010. KA Argo aslinya memiliki fasilitas yang lebih baik dari KA eksekutif satwa maupun campuran, tetapi sekarang semua KA eksekutif pelayanannya sama saja, perbedaan hanya tidak adanya TV di beberapa KA eksekutif campuran.
Kereta api kelas eksekutif di Indonesia
Kereta eksekutif dibagi menjadi tiga, yaitu kereta kelas argo, kelas satwa, dan kelas campuran.
Kelas Argo, merupakan kelas layanan tertinggi PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu dengan kereta penumpang berkapasitas 50 orang per kereta. Penamaan kereta argo sebagian besar menggunakan nama gunung yang berada dekat dengan kota tujuan kereta tersebut. Misalnya, kereta api Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya, gunung Bromo tidak jauh dengan kota Surabaya, kereta api Argo Wilis tujuan Surabaya, gunung Wilis tidak jauh dengan kota Madiun, kereta api Argo Muria tujuan Semarang, gunung Muria tidak jauh dengan kota Semarang, kereta api Argo Sindoro tujuan Semarang, gunung Sindoro tidak jauh dengan kota Semarang,. Begitu pula dengan kereta api Argo Lawu tujuan Solo, Gunung Lawu tidak jauh dengan kota Solo. Kereta New Argo Jati tujuan Cirebon, Gunung Jati terletak tidak jauh dari kota Cirebon, tetapi Gunung Jati sebenarnya kurang tepat disebut sebagai gunung, karena hanya merupakan sebuah bukit, dan merupakan tempat wisata ziarah makam Sunan Gunung Jati. Kereta Argo Dwipangga dan Argo Parahyangan tidak menggunakan nama gunung. Sedangkan kelas satwa berada di bawah kelas argo. Kereta kelas satwa berkapasitas 52 orang setiap gerbongnya. Penamaan kereta ini menggunakan nama-nama satwa ataupun nama tokoh-tokoh dalam legenda Indonesia. Seperti, Gajayana, Sembrani, Turangga, Bima, Taksaka dan Bangunkarta.
Kelas campuran berada dibawah kelas argo dan satwa. Selain itu, KA eksekutif campuran dicampur dengan KA bisnis/ekonomi/keduanya. Kapasitas 52 penumpang. Contohnya adalah KA Lodaya, Gumarang, Cirebon Ekspres, dan sebagainya.
Pelayanan kelas argo diatas yang lain,seperti TV, meja makan, pintu otomatis, dan terkadang jendela pesawat dan rak bagasi seperti pesawat. Sedangkan kelas satwa, meja makan bisa ada atau tidak. Di kelas campuran, tidak ada meja makan dan TV, serta pintu model geser. Untuk mengetahui kelas KA eksekutif, dapat dilihat dari skema warna kereta. Meskipun begitu, pelayanan KA eksekutif argo, satwa, dan campuran sekarang sama saja, dan semua KA eksekutif yang baru menjalani perawatan di Balai Yasa dicat dengan skema kelas argo, apapun tipe KA eksekutifnya. (kereta yang dulunya dicat warna campuran, dan sekarang dicat warna argo, bisa dilihat di kereta-kereta seperti Lodaya, Malabar, Cirebon Ekspres, dll.)
Setiap kereta (bukan rangkaian kereta api, melainkan kereta=gerbong penumpang, namun, istilah gerbong penumpang ini sebenarnya salah) memiliki setidaknya satu atau dua toilet di dekat pintu masuk keluar kereta. Di dalam kereta juga ada fasiltas keselamatan, seperti tabung pemadam kebakaran ataupun emergency brake. Ada pula fasilitas lain seperti lampu baca di setiap kursi.
Format penomoran untuk kereta kelas eksekutif yaitu K1 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya :K1 95834 artinya kereta kelas 1 (eksekutif) yang mulai dinas tahun 1995 dengan jenis bogie '8' urutan ke 34, ditambah huruf abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K1 95834 SBI, artinya kereta itu milik dipo Surabaya Pasar Turi. Format kedua yaitu K1 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K1 - 0 94 01 SMC, artinya Kereta kelas 1 (Eksekutif) (K1) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1994 (94) dan urutan ke satu/pertama (01) berdipo induk Semarang Poncol (SMC).

Layanan kereta api kelas eksekutif (argo & satwa) di Pulau Jawa
Nama Kereta Api
Relasi
Dipo Kereta
Surabaya Pasar Turi
Yogyakarta
Semarang Poncol
Cirebon
Bandung
Malang
Jakarta Kota
Jakarta Kota
Yogyakarta
Sidotopo
Sidotopo

2. Kereta Api Bisnis
Kereta api bisnis adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas eksekutif. Kini kereta kelas bisnis di Indonesia telah dilengkapi dengan AC (Air Conditioner). Jumlah kursi dalam kereta bisnis lebih banyak dibandingkan dengan kereta api eksekutif, yaitu sebanyak 64 buah. Sama seperti kelas ekonomi,setiap gerbong dilengkapi 6 unit AC.
Ada juga kereta api kelas campuran, yaitu dalam satu rangkaian terdapat dua kelas, yaitu eksekutif dan bisnis. Namun kereta eksekutif di kelas campuran ini berbeda dengan kereta api kelas eksekutif (kelas argo dan kelas satwa). Harga tiket lebih murah daripada kelas argo atupun kelas satwa. Dan dalam satu rangkaian terdapat satu kereta khusus makan (KM) atupun kereta makan dan pembangkit (KMP).
Format penomoran untuk kereta kelas bisnis yaitu K2 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K2 65534 artinya kereta kelas 2 (bisnis) yang mulai dinas tahun 1965 dengan jenis bogie '5' urutan ke 34 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K2 78521 MN artinya kereta itu milik dipo Madiun. Format kedua yaitu K2 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K2 - 0 86 01 BD, artinya Kereta kelas 2 (bisnis ) (K2) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1986 (86) dan urutan ke satu/pertama (01) berdipo induk Bandung (BD). Kereta api bisnis ini dibagi dua menjadi kereta api kelas campuran dan kelas bisnis saja.
Kereta api kelas campuran di Indonesia
Layanan kereta api kelas campuran (eksekutif-bisnis, eksekutif-bisnis-ekonomi, dan eksekutif-ekonomi) di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
Nama Kereta Api
Relasi
Dipo Induk
Bandung
Kutoarjo
Jatinegara
Bandung
Cirebon
Sidotopo & Yogyakarta
Yogyakarta
Bandung
Jember
Bandung
Purwokerto
Tanjung Karang
Poncol
Medan
Sindang Marga
Kertapati - Lubuk Linggu
Kertapati
Kereta api kelas bisnis di Indonesia
Layanan kereta api kelas bisnis di Pulau Jawa
Nama Kereta Api
Relasi
Dipo Induk
Lokomotif
Bandung (BD)
CC203/CC201
Semarang Poncol (SMC)
CC201/CC203
Yogyakarta (YK)
CC201/CC203/CC204
Yogyakarta (YK)
CC201/CC203

3. Kereta Api Ekonomi
Kereta api ekonomi adalah kelas kereta penumpang dibawah kelas bisnis. Sama halnya dengan kereta kelas bisnis, kini hampir semua kereta kelas ekonomi telah dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) seiring dengan pelayanan PT. Kereta Api Indonesia yang semakin berkembang. Satu kereta penumpang ekonomi berkapasitas 106 orang dengan formasi tempat duduk 3-2, sedangkan untuk satu kereta penumpang ekonomi AC INKA atau ekonomi lokal Daop 1 Jakarta (kursi plastik) berkapasitas 80 orang dengan formasi tempat duduk 2-2. Terdapat juga kereta kelas ekonomi eks KRD MCW 301 dan MCW 302. Kereta eks KRD masih ada yang tidak ber-AC. Unit AC yang digunakan pada kereta ekonomi biasa adalah 6 unit AC split, dan pada KA ekonomi AC INKA baru menggunakan AC seperti di kereta eksekutif. Kereta ini menjadi idaman para penumpang pada saat hari raya ataupun hari libur. Walapupun dalam setiap perjalanan, kereta ini harus berhenti untuk mengalah dengan kereta api kelas atasnya. Harga tiket kereta api kelas ekonomi pun sangat terjangkau. Dalam setiap rangkaian kereta ekonomi jarak jauh,terdapat 1 gerbong kereta makan & pembangkit (KMP).
Format penomoran untuk kereta kelas ekonomi yaitu K3 - xx (tahun pembuatan) x (jenis bogie) xx (nomor urut). Misalnya : K3 07525 artinya kereta kelas 3 (ekonomi) yang mulai dinas tahun 2007 dengan jenis bogie '5' urutan ke 25 ditambah abjad yang artinya kereta itu milik dipo tersebut. Misalnya K3 07525 SMC, artinya kereta itu milik dipo Semarang Poncol. Format kedua yaitu K3 - x (jenis kereta) xx (Tahun Dinas) xx (Nomor urut) XX atau XXX (Dipo Induk). Contoh K3 - 0 98 03 JAKK, artinya Kereta kelas 3 (ekonomi) (K3) - Ditarik lokomotif (0) Mulai Dinas Tahun 1998 (98) dan urutan ketiga (03) berdipo induk Jakarta Kota (JAKK).Semua KA ekonomi ber-AC, kecuali KRD non-AC, dan KA Langsam (K3 eks KRD MCW 301/302)Kereta ekonomi disubsidi pemerintah, kecuali ekonomi AC INKA (Bogowonto, Gajah Wong, Krakatau, dll)
Kereta api kelas ekonomi di Indonesia
Layanan kereta api kelas ekonomi AC Non PSO di Pulau Jawa
Nama Kereta Api
Relasi
Dipo Induk
Yogyakarta
Madiun
Yogyakarta
Malang
Semarang Poncol
Layanan kereta api kelas ekonomi AC PSO / KRD / KA Lokal di Pulau Jawa
Nama Kereta Api
Relasi
Dipo Induk
Jatinegara
Purwokerto
Sidotopo, Malang
Kutoarjo
Jakarta Kota
Madiun
Malang
Sidotopo
Jatinegara
Yogyakarta
Semarang Poncol
Tegal
Purwokerto
Solo Balapan
Tanah Abang
Madiun
Kutoarjo
Sidotopo
Purwokerto
Banyuwangi
Jember
Sidotopo, Malang
Solo Balapan
Sidotopo
                                                                                 
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api_bisnis
              http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api_eksekutif
              http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api_ekonomi